Gorproinfo.com – Desa Botumoputi, Kecamatan Tibawa, mendapat kehormatan menjadi wakil Kabupaten Gorontalo dalam penilaian lomba “Aku Hatinya PKK” tingkat Provinsi Gorontalo tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung di Dusun Toluludu ini turut dihadiri oleh tim penilai provinsi yang datang langsung pada Jumat pagi, didampingi Ketua TP-PKK Kabupaten Gorontalo, Ny. Maryam Puhi Pago.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Setibanya di lokasi, tim penilai disambut hangat dengan Tuja’i adat Gorontalo oleh siswa-siswa SDN 24 Tibawa di bawah binaan Kepala Sekolah Suharni M. Hasan, S.Pd. Kehadiran para tokoh, seperti Camat Tibawa Agus Paramata, M.Pd, Kapolsek Tibawa, Babinsa Koramil 1315-04/Tibawa, dan BPD Botumoputi, turut menambah semarak kegiatan.
Dalam sambutannya, Camat Tibawa menegaskan bahwa partisipasi Desa Botumoputi bukan semata-mata untuk mengejar gelar juara, melainkan sebagai wujud implementasi nyata program nasional. “Juara bukanlah tujuan akhir, tapi bagaimana program ini benar-benar diterapkan di masyarakat. PKK adalah lembaga kemasyarakatan desa yang tugasnya memberdayakan, dan itu yang sedang kita jalankan,” ujar Agus Paramata.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Gorontalo, Ny. Maryam Puhi Pago, menekankan pentingnya pemanfaatan pekarangan rumah sebagai bagian dari ketahanan pangan keluarga. “Lomba ini adalah bagian dari upaya kita untuk mengajak masyarakat tidak membiarkan halamannya menganggur. Apotek hidup, warung hidup, dan tanaman hias adalah bentuk kemandirian yang bisa bernilai ekonomis,” jelasnya dalam sambutan di depan para tamu undangan.
Usai sambutan, tim penilai meninjau kebun PKK Desa Botumoputi yang dikelola oleh para kader di bawah koordinasi Ketua TP-PKK desa, Ny. Faiza Kango Tino. Mereka juga melakukan penilaian langsung ke 10 rumah warga di sekitar area kebun sebagai bagian dari indikator lomba.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat yang secara aktif turut serta dalam pelatihan dan pengelolaan lahan pekarangan. Diharapkan, melalui penilaian ini, semangat pemanfaatan pekarangan tidak hanya berhenti pada lomba, tetapi berkelanjutan demi meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga di desa.
“Semoga kehadiran tim penilai membawa berkah, dan apa yang sudah kami lakukan bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain,” ujar Ny. Faiza dengan optimistis.
