Goproinfo.com – Kamis, 12 Desember 2024, siswa-siswi SDN 1 Anggrek turut memeriahkan Pagelaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang menakjubkan di halaman sekolah. Dibawah bimbingan Kepala Sekolah Ibu Asna Salmin Entengo, S.Pd., MM, para siswa memperlihatkan kemampuan luar biasa dalam melestarikan budaya Gorontalo.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Siswa dari kelas 5 dan 6 menjadi sorotan utama dalam acara ini, berkat kemampuan mereka membawakan prosesi adat “Moloopu” dengan penuh percaya diri. Febrianti Doki dan Sri Restina tampil sebagai Master of Ceremony, sementara Moh Rifki Utiarahman, Muhammad Wisnu Ghozali, Afsar Apyan Habi, dan teman-temannya berperan sebagai pembaca moloopu, pemukul gendang, serta penari.
Para guru hebat seperti Ibu Fatma Harun S.Pd (Kelas 6a), Ibu Ningsih Rauf S.Pd (Kelas 6b), Ibu Yanti Mukmin M.Pd (Kelas 5a), dan Ibu Nonawaty Usman S.Pd (Kelas 5b) memiliki peran penting dalam mempersiapkan siswa. Namun, sosok di balik layar yang patut mendapat apresiasi adalah Pak Ibrahim Buni dari SMPN 4 Anggrek di Kepulauan Dudepo.

Ibrahim Buni, S.Pd Pembimbing Adat Moloopu Kepada Siswa SDN 1 Anggrek
Pak Ibrahim Buni, yang dikenal dengan gelar adat “bate lo limutu to tomilito lo lipu lo anggrek”, telah menjadi mentor kunci dalam pelestarian budaya Gorontalo. Melalui bimbingannya, siswa-siswi SDN 1 Anggrek mampu menguasai tata cara adat “Moloopu” dengan begitu memukau.
Ibu Asna Salmin Entengo, selaku Kepala Sekolah, sangat bangga dengan prestasi siswa-siswinya. “Kami melihat potensi luar biasa pada anak-anak kami,” ujarnya. “Mereka tidak hanya mahir dalam akademis, tetapi juga mampu melestarikan budaya leluhur dengan cara yang kreatif dan menginspirasi.”
Stand-stand yang dipenuhi kuliner khas Gorontalo dan penampilan para siswa dalam balutan kostum chef profesional menambah keseruan acara. Kelas 6 menampilkan atraksi dansa, kelas 4 membawakan pantun beruntun, sementara kelas 1 menghibur dengan penampilan vocal group.
Prestasi siswa SDN 1 Anggrek ini membuktikan bahwa pendidikan tidak sekadar tentang transfer pengetahuan, melainkan juga tentang pembentukan karakter dan pelestarian budaya. Melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini, mereka telah menunjukkan kepada dunia bahwa generasi muda Gorontalo siap menjadi penerus yang berkualitas dan berbudaya.