Goproinfo.com – Sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas prajurit TNI baik secara fisik maupun mental, Korem 133/Nani Wartabone (NW) menggelar Latihan Kader Pencak Silat Militer (PSM) Tersebar Tahun Anggaran 2025. Program ini juga dimaksudkan sebagai bentuk pelestarian budaya bangsa melalui seni bela diri tradisional.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Latihan berlangsung dari 16 Juni hingga 15 September 2025, berlokasi di Aula Lembah Baliem Yonif 713/ST, Jalan Ahmad A. Wahab, Desa Tinelo, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. Kegiatan ini diikuti oleh prajurit perwakilan dari berbagai satuan, seperti Yonif 713/ST, Kodim 1304/Gorontalo, Kodim 1313/Pohuwato, Kodim 1314/Gorut, dan Brigif 22/Ota Manasa.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kasiops Kasrem 133/NW Kolonel Inf Loka Jaya Sembada, S.I.P., mewakili Komandan Korem 133/NW Brigjen TNI Hardo Sihotang. Dalam sambutan yang dibacakan, Danrem menyampaikan bahwa penguasaan bela diri merupakan bagian penting dari pembinaan jasmani militer.
“Latihan ini bukan hanya tentang kemampuan fisik dan teknik bela diri, namun juga membentuk karakter prajurit yang tangguh, disiplin, dan memiliki semangat juang tinggi,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa kemampuan bela diri yang solid menjadi bekal penting bagi prajurit untuk menghadapi tantangan baik dalam operasi militer maupun aktivitas teritorial.
“Kemampuan bela diri yang mumpuni menjadi modal penting bagi setiap prajurit dalam melaksanakan tugas pokoknya,” tambahnya.
Materi pelatihan meliputi teknik dasar dan lanjutan Pencak Silat Militer, strategi pertarungan, hingga simulasi bela diri dalam konteks taktis. Instruktur pelatihan adalah Letda Inf Yosi dan Serda Ilahude, dua kader berpengalaman yang telah menjalani pendidikan intensif di Diklat Kopassus Bandung selama tiga bulan.
Melalui kegiatan ini, Korem 133/NW juga berupaya memperkuat peran seni bela diri sebagai warisan budaya yang dapat menjadi bagian dari pembinaan prajurit. Latihan ini tidak hanya menekankan aspek teknis, namun juga nilai-nilai luhur dalam tradisi Pencak Silat.
“Diharapkan, para kader yang telah menyelesaikan pelatihan ini nantinya dapat menjadi pelatih dan penggerak di satuan masing-masing, sehingga ilmu yang diperoleh bisa ditularkan dan diterapkan secara luas di lingkungan Korem 133/NW,” pungkasnya.