Goproinfo.com – Wilayah Isimu Kabupaten Gorontalo diguyur hujan lebat pada hari ke-16 Ramadhan bertepatan dengan 16 Maret 2025 dini hari. Hujan tersebut menyebabkan banjir yang menggenangi Pasar Isimu, sehingga aktivitas jual beli terganggu. Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo, Al-Ghazali Katili, melakukan kunjungan ke lokasi untuk meninjau dampak banjir tersebut.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Al-Ghazali Katili didampingi oleh Kepala Dusun setempat saat meninjau pasar. Dalam kunjungannya, ia melihat bahwa air yang menggenangi pasar memiliki ketinggian sebatas betis orang dewasa.

Banjir tersebut disebabkan oleh saluran air yang tidak berfungsi dengan baik dan adanya pondasi rumah yang menghalangi aliran air. Sebagai solusi untuk mengatasi banjir, Al-Ghazali meminta Kepala Dusun untuk segera membuat proposal yang ditujukan ke Balai Sungai.
“Saya minta kepada Kepala Dusun untuk segera menyusun proposal yang akan kita ajukan ke Balai Sungai agar permasalahan banjir ini dapat segera diatasi,” tegas Al-Ghazali.
Al-Ghazali juga menemukan tumpukan sampah di belakang Pasar Isimu yang telah lama tidak teratasi dan menyebabkan bau busuk. “Kita harus bersama-sama mengatasi permasalahan sampah ini. Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,” ujar Al-Ghazali Katili.
Para pedagang mengungkapkan keluhan mereka kepada Al-Ghazali Katili terkait kondisi pasar yang memprihatinkan. “Kondisi Pasar Tradisional Tibawa sangat memprihatinkan. Ini adalah salah satu keluhan utama masyarakat Tibawa. Kami berharap keluhan ini dapat diperhatikan, didengar, dan dikawal sebagai aspirasi rakyat Tibawa,” ujar salah satu pedagang.
“Keluhan ini telah disampaikan kepada saudara kami, Alghazali Katili, salah satu anggota legislatif yang diharapkan oleh masyarakat Tibawa. Masalah ini sudah berlangsung selama beberapa tahun, namun belum ada kepedulian dari Pemerintah Daerah. Kami sangat berharap aspirasi ini dapat dikawal dengan baik,” tambahnya.
“Masyarakat membayar retribusi kendaraan, dan pedagang juga membayar retribusi. Pihak ketiga yang mengontrak pengumpulan retribusi pedagang juga melakukan penyetoran ke Disperindag Kabupaten Gorontalo. Namun, kondisi pasar tetap tergenang air,” keluhnya.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan permasalahan banjir, sampah, dan retribusi dapat segera diatasi sehingga masyarakat dapat menikmati lingkungan yang bersih dan sehat.