Goproinfo.com – Di tengah persimpangan sentral Isimu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, berdiri sebuah monumen yang menjadi ikon daerah, yaitu Tugu Tani. Dengan tinggi sekitar tujuh meter, tugu ini tidak hanya mencuri perhatian karena megahnya, tetapi juga karena nilai sejarah dan budaya yang terkandung di dalamnya. Menurut Hasan Ismail, seorang warga setempat, tugu ini diresmikan oleh Siti Hardijanti Hastuti Rukmana, atau lebih dikenal sebagai Mbak Tutut Soeharto, putri dari Presiden RI ke-2, Soeharto.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Tugu Tani Sentral isimu Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo
Tugu Tani memiliki bentuk dasar oktagonal atau segi delapan, dengan warna dominan oranye dan putih yang mencolok. Bagian dasarnya dihiasi ukiran atau relief berwarna cokelat keemasan, yang menggambarkan berbagai kegiatan masyarakat Gorontalo. Setiap sisi tugu menampilkan cerita visual berupa:
- Nelayan yang sedang mencari ikan, merefleksikan kekayaan maritim daerah.
- Proses pembuatan gula merah, yang melambangkan industri rumah tangga tradisional.
- Gotong royong membangun rumah dan tempat ibadah, sebagai simbol solidaritas masyarakat.
- Penampilan Tali Saronde, sebuah seni tradisional khas Gorontalo.
- Petani membajak sawah, mencerminkan kehidupan agraris.
- Hutan belantara dengan hewan kijang, menggambarkan kekayaan alam daerah.
- Petani mengupas kelapa bersama-sama, menonjolkan kerja keras dan kekompakan.
- Ibu-ibu membuat kain kerawang, yang melambangkan keindahan seni dan ketekunan.
Gambar Relief Pada Sisi Tugu
Bagian atas Tugu Tani dihiasi oleh tiga patung manusia yang menggambarkan semangat kerja keras dan kehidupan tradisional.
- Patung pria pertama memegang pacul dengan tangan kanan terangkat, sementara tangan kirinya menggenggam hasil panen, menggambarkan kerja keras petani.
- Patung wanita membawa wadah di atas kepala sambil memegang teko di tangan kanan, mencerminkan peran perempuan dalam mendukung kehidupan rumah tangga dan tradisi.
- Patung pria kedua mengenakan topi khas oranye, sedang mengupas kelapa menggunakan alat tradisional bernama pasumbi. Di bawah patung ini terdapat banyak kelapa, baik yang sudah maupun belum dikupas, simbol dari pentingnya kelapa dalam kehidupan masyarakat Gorontalo.
Pada bagian tengah Tugu Tani terdapat teks bertuliskan “KRN IV 1995 KAB. GORONTALO”, yang merujuk pada Kirab Remaja Nasional 1995. Selain itu, terdapat simbol enam figur manusia yang memegang ujung bendera merah putih di kiri dan kanannya, membentuk lingkaran menyerupai roda berputar. Di tengah lingkaran tersebut, terdapat tulisan “Pancasila Tiara Indonesia” dengan simbol bendera merah putih, menandakan semangat persatuan dan kebangsaan.
Saat ini, Tugu Tani sering dimanfaatkan sebagai bagian dari perayaan tradisional, terutama pada Maulid Nabi Muhammad SAW. Di sekeliling tugu, dipasang kawat-kawat sebagai tempat menggantung aneka snack dan kue yang dijadikan tolangga raksasa. Tradisi ini mencerminkan semangat berbagi masyarakat Gorontalo dalam memperingati hari besar Islam.
Tugu Tani bukan hanya sekadar monumen. Ia adalah saksi bisu perjalanan sejarah dan kehidupan sosial masyarakat Gorontalo. Relief dan patung yang menghiasinya menceritakan kekayaan budaya, tradisi, dan perjuangan masyarakat lokal. Dengan segala keunikan dan nilainya, Tugu Tani menjadi kebanggaan warga Isimu sekaligus simbol identitas Kabupaten Gorontalo.
Meski saat ini tugu mulai digunakan untuk keperluan tradisional seperti tolangga, upaya pelestarian dan pengelolaan yang baik sangat diperlukan agar Tugu Tani tetap menjadi ikon bersejarah yang diwariskan kepada generasi mendatang.
