Goproinfo.com – SDN 3 Anggrek, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara menggelar acara penyerahan Buku Laporan Pendidikan (BLP) semester ganjil tahun pelajaran 2024/2025 yang dirangkaikan dengan gelar karya, Senin (23/12/2024). Acara yang berlangsung di Aula SDN 3 Anggrek ini mengusung tema kearifan lokal.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Kepala SDN 3 Anggrek Ibu Hj. Rohan Abdullah Uno, M.Pd
Kepala Sekolah SDN 3 Anggrek, Hj. Rohan Abdullah Uno, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para orang tua siswa yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukan untuk menghadiri acara tersebut. “Kehadiran Bapak dan Ibu sekalian sangat berarti bagi kami dan anak-anak. Ini menunjukkan betapa besarnya perhatian orang tua terhadap pendidikan putra-putri mereka,” ungkapnya.

Hj. Rohan juga menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal dalam pendidikan. “Kami sengaja mengangkat tema kearifan lokal dalam gelar karya ini untuk menanamkan rasa cinta dan bangga akan budaya Gorontalo kepada siswa-siswi kami sejak dini. Melalui berbagai penampilan seni dan hasil karya ini, kami berharap nilai-nilai budaya lokal dapat terus hidup dalam generasi mendatang,” tambahnya.

Kepala Desa Mootilango Suleman Pakaya, S.Pd Yang Juga Ketua Komite SDN 3 Anggrek
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Desa Mootilango, Suleman Pakaya, S.Pd., yang juga menjabat sebagai Ketua Komite SDN 3 Anggrek. Gelar karya yang ditampilkan menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya dari para siswa, termasuk Tarian Biteya, Tari Saronde, pembacaan puisi, dance, dan penampilan vokal. Ruangan aula juga dihiasi dengan karya siswa berupa miniatur rumah adat yang dibuat dari stik es krim, menunjukkan kreativitas dan pemahaman siswa terhadap budaya lokal.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Mootilango, Suleman Pakaya, memberikan apresiasi kepada para guru SDN 3 Anggrek. “Prestasi SDN 3 Anggrek yang selalu memperoleh peringkat baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten tidak lepas dari bimbingan para guru yang profesional,” ujarnya. Beliau juga menekankan bahwa tidak ada siswa yang bodoh, hanya ada siswa yang belum menemukan guru yang tepat.
Momen yang paling mengharukan terjadi saat penampilan vokal dari Devina Agustina M. Ali, siswi kelas 4 yang akrab disapa Icha. Saat menyanyikan lagu berbahasa Gorontalo “Tilolamu Wa’u To Delomo Wololo”, Icha tidak dapat menahan air matanya hingga sempat terhenti. Kejadian ini membuat para hadirin, termasuk Ibu Lusianti Umar, S.Pd., salah satu guru SDN 3 Anggrek, turut terharu.

Devina Agustina Ali Siswa SDN 3 Anggrek
Ketika ditanya mengapa menangis, Icha mengungkapkan bahwa dia teringat akan ayahnya yang sedang merantau di luar daerah. Momen ini menggambarkan bagaimana sebuah lagu daerah dapat membangkitkan kerinduan dan emosi yang mendalam, sekaligus menunjukkan pentingnya melestarikan warisan budaya lokal.
Para siswa yang mengenakan pakaian adat Gorontalo juga menampilkan Tari Saronde di hadapan para orang tua, memperlihatkan komitmen sekolah dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal Gorontalo melalui pendidikan.
“Kami berharap acara seperti ini tidak hanya menjadi ajang penyerahan rapor, tetapi juga momentum untuk mempererat hubungan antara sekolah dan orang tua, serta membangkitkan semangat anak-anak dalam belajar dan melestarikan budaya,” tutup Hj. Rohan.