ANGGREK (Goproinfo.com) – Suasana pagi di halaman Kantor Camat Anggrek, Senin, 28 April 2025, terasa berbeda. Di bawah langit cerah, Plt. Camat Anggrek, Jusuf Abdullah Hasan, S.Ag, bertindak selaku pembina apel, membawakan sambutan yang sederhana, namun penuh makna. Ia berbicara tentang sesuatu yang menjadi denyut nadi wilayahnya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
“Desa itu bukan hanya tempat tinggal. Desa itu pusat kehidupan kita. Kalau desanya hidup, maka daerah kita akan maju,” ucap Jusuf Abdullah Hasan di hadapan para ASN, guru, dan aparat desa yang hadir dalam Apel Korpri bulan April.
Dalam sambutannya, Jusuf menekankan pentingnya peran guru, Kepala Sekolah, dan aparat desa untuk membangun desa yang aktif dan berdaya. Ia menyampaikan dengan nada tulus bahwa tugas pemerintah kecamatan lebih bersifat administratif, tetapi motor penggerak sesungguhnya ada di tingkat desa. “Kami hanya menandatangani administrasi. Yang membuat desa hidup adalah bapak ibu semua,” katanya, penuh keyakinan.
Tak hanya itu, Jusuf juga mendorong seluruh aparat desa untuk mendukung pendidikan agama dengan segera menerbitkan SK bagi guru-guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di desa masing-masing. “Jangan tunggu jumlah murid banyak dulu. Tiga atau empat anak saja sudah cukup. Yang penting ada kegiatan, ada cahaya ilmu di desa kita,” tegasnya, mengingatkan pentingnya membangun pondasi akhlak sejak dini.
Lebih jauh, Camat Anggrek mengajak semua pihak untuk satu visi dan misi: menyelamatkan generasi muda, terutama siswa SD hingga SMP, yang menurut rekap data sudah mencapai sekitar 2200 anak di Kecamatan Anggrek. Ia mengingatkan bahwa tanpa kolaborasi antara guru, aparat desa, dan masyarakat, cita-cita itu akan sulit terwujud.
Dengan penuh kehangatan, Jusuf juga berbagi kisah perjalanan pribadinya sebagai mantan guru dan Kepala Sekolah, membangun jembatan emosional dengan para pendidik yang hadir. “Saya juga pernah di posisi bapak ibu sekalian. Pernah jadi guru kelas, kepala sekolah, bahkan pernah menyapu kantor dinas. Jadi saya tahu betul, desa dan sekolah itu ujung tombak perubahan,” tuturnya, membuat hadirin mengangguk pelan.
Di akhir sambutannya, ia tak lupa mengingatkan untuk selalu menjaga semangat kebersamaan dan rasa syukur. “Mari kita nikmati apa yang kita punya, bahagiakan diri kita sendiri, karena dari hati yang bahagia, kita bisa menularkan kebaikan ke lingkungan kita,” tutupnya dengan senyum.
Dari halaman kecil di Kecamatan Anggrek itu, suara harapan untuk desa-desa yang lebih hidup dan bermakna bergema. Karena, seperti yang diyakini Jusuf Abdullah Hasan, dari desa-lah masa depan itu tumbuh.
Pewarta : S. Ishak, S.Pd.SD